LKS GRATIS

Minggu, 31 Oktober 2010

LKS IPS GRATIS: KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA

LKS IPS GRATIS: KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA

Merancang rumah

Merancang rumah tanpa bekal ilmu yang relevan seringkali menjadi masalah. Urusan yang satu ini sebaiknya memang diserahkan saja kepada ahlinya, yaitu para arsitek. Tapi, jika Anda keukeuh ingin mencoba merancang sendiri, ya boleh-boleh saja.
Banyak software yang bisa membantu Anda merancang rumah sendiri. Bukan software yang rumit seperti Autocad atau sejenisnya loh ya. Ada kok perangkat lunak untuk merancang yang pemakaiannya lebih simpel. Salah satunya adalah Sweet Home 3D.
Aplikasi gratisan ini dapat dimanfaatkan untuk mendesain bangunan tempat tinggal dalam lingkup sederhana. Anda bisa menggunakannya untuk membuat denah rumah dan mengatur tata letak perabot rumah. Cara pakainya sangat simpel, karena menggunakan sistem drag-and-drop.
Hasilnya bisa Anda lihat secara real-time dalam bentuk 3D —meski saat membuatnya menggunakan format 2D. Anda dapat melongoknya seakan-akan masuk ke dalam rancangan rumah tersebut melalui fitur virtual tour. Keren, kan?
Berminat mencoba aplikasi gratisan ini? Ikuti langkah-langkah berikut.
1. Unduh, instal, dan jalankan aplikasi Sweet Home 3D (bisa diperoleh di www.sweethome3d.eu). Anda akan melihat tiga jendela dalam aplikasi tersebut—jendela sisi kiri berisi komponen penyusun rumah (jendela hingga perabot), sisi kanan-atas berisi area kerja gambar, dan sisi kanan bawah berisi preview 3D rancangan.
2. Ubah satuan ukur aplikasi. Klik [File] > [Preferences…]. Di boks “Preferences”, pilih [Meter] pada menu “Unit”. Jika ingin dapat mengaplikasikan warna dan tekstur pada rumah, klik [Floor color or texture]. Klik [OK].
3. Mulailah membuat rancangan denah rumah. Pastikan Anda telah mengetahui ukuran luas bangunan. Klik tombol [Create Walls]. Buatlah dinding utama rumah dengan mengklik-tarik pointer hingga membentuk garis. Jika sudah selesai, klik-dobel pointer untuk menghentikan proses pembuatan dinding.
4. Tampilan 3D dinding rumah akan langsung muncul di jendela sisi kanan bawah aplikasi. Anda bisa membentuk dinding dalam rumah melalui tombol [Create Room]. Cara penggunaannya sama dengan membentuk dinding. Tool ini akan membuat area ruang plus menampilkan ukurannya.
5. 5. Setelah ruangan-ruangan terbentuk, buatlah dinding ruangan dengan [Create Walls] kembali. Setelah terbentuk, modifikasi setiap ruangan dengan mengklik-kanan salah satu ruangan, lalu klik [Modify rooms…] dari menu yang muncul.
6. Beri nama ruangan pada “Name”. Pilih warna atau tekstur untuk lantai dan langit-langit di dua menu di bawah. Untuk mengganti lantai menjadi lantai keramik, centangi [Display Color], klik [Texture] dan tombol di sampingnya, lalu pilih tekstur lantai yang diinginkan. Klik [OK]. Lantai akan terlihat di jendela ruangan 3D.
7. Modifikasi dinding dengan mengklik-kanan salah satu dinding di jendela kanan atas, lalu klik [Modify walls...]. Kelola warna dan tekstur di menu “Left Side” dan “Right Side”. Masing-masing permukaan dinding dapat diatur. Anda juga dapat mengelola ketebalan sampai ketinggian dinding di menu lain. Klik [OK].
8. Buatlah pintu dan jendela. Klik segitiga di opsi [Doors and windows] yang ada di jendela sisi kiri atas. Buat kusen lebih dulu. Klik [Door frame], lalu tarik ke jendela kanan atas. Tempatkan pada posisi yang diinginkan. Jika ingin ukurannya diubah, klik-dobel kusen, lalu atur ukuran di boks yang muncul. Klik [OK].
9. Selanjutnya, masukkan pintu dengan mengklik-tarik [Door] ke arah kusen. Perhatikan arah bukaan pintu. Jika garis lengkung berada di dalam ruangan, berarti bukaan pintu mengarah ke dalam. Anda bisa memasang jendela dengan cara yang sama memakai komponen berlabel “Windows”. Pilih jenis jendela yang dikehendaki.
10. 10. Setelah bangunan selesai, Anda bisa merancang tatanan perabot di dalam rumah. Pilih jenis perabotan dari menu jendela kiri atas. Untuk dapur misalnya, cari perabot di “Kitchen”. Klik-tarik perabot yang diinginkan di posisi ruangan dapur. Tata posisi dan arahnya.
11. Tampilan 3D rancangan rumah Anda dapat dirotasi dengan mengklik-tarik gambar di jendela kanan bawah agar Anda dapat melihat seluruh posisi ruangan. Anda bisa mengunjungi setiap ruangan dengan mengklik [3D view] > [Virtual visit].
12. Simpan rancangan Anda untuk dikonsultasikan ke arsitek atau kontraktor. Klik [File] > [Save]. Beri nama dan simpan. Ingat, file ini hanya dapat disimpan dalam format bawaannya. Jika ingin dikirim ke pihak lain, simpanlah dalam format PDF dengan mengklik [File] > [Print to PDF...].

KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA

LEMBAR KERJA SISWA 6
Kelas VII/SD 1/ KD1.2
KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA

I. TUJUAN
Setelah selesai mengerjakan Lembar kerja ini, diharapakan siswa dapat:
1. Menjelaskan kehidupan manusia pada jaman pra aksara
2. Menunjukkan tempat-tempat penemuan ala-alat yang digunakan pada masa aksara

II. BAHAN/ALAT/SUMBER
1. BAHAN :
a. Wacana
b. Peta Dasar Indonesia
2. ALAT : kertas Gambar, penggaris, pensil warna
3. SUMBER : Atlas Global penerbit Pustaka Dua Surabaya halaman 4, Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 35

Wacana
Berdasarkan perkembangan kebudayaan dan peralatan yang digunakannya, masa praaksara dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa berburu dan meramu, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
1) Masa Berburu dan Meramu
Pada masa berburu dan meramu, keadaan alam masih belum stabil. Manusia hidup secara berkelompok dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Mereka selalu erpindah-pindah (nomaden) mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup. Makanannya diperoleh dengan cara berburu. Daerah perburuan mereka tidak terlalu jauh dari sungai, danau, atau sumber-sumber air yang lain karena binatang buruan selalu berkumpul di dekat sumber air. Peralatan yang digunakan oleh manusia untuk berburu pada waktu itu dibuat dari batu, kayu, maupun tulang-tulang hewan dalam bentuk yang sederhana.
Alat-alat yang digunakan manusia purba pada saat itu adalah sebagai berikut.
(1) Kapak perimbas, digunakan untuk menguliti binatang hasil berburu, merimbas kayu, dan memecah tulang.
(2) Alat serpih, digunakan sebagai gurdi, penusuk, dan sebagai pisau.
(3) Kapak genggam awal, digunakan untuk menggali ubi dan memotong binatang hasil berburu.
2) Masa Bercocok Tanam
Pada masa ini, manusia purba sudah menguasai pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan usaha pertanian. Mereka juga sudah memiliki kemampuan mengadakan persediaan makanan. Kemampuan ini diikuti juga dengan kemahiran membuat wadah untuk menyimpan persediaan makanan tersebut. Sistem kehidupan manusia pada masa bercocok tanam sudah mulai tinggal menetap di suatu perkampungan. Kebutuhan mereka juga makin luas, misalnya kebutuhan akan makanan dan pakaian. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, mereka bercocok tanam dengan cara berhuma, yaitu dengan menebangi hutan dan menanaminya (bercocok tanam sederhana). Oleh sebab itu, masa ini dikenal juga sebagai masa food producing karena manusia pada masa itu sudah mampu memproduksi makanannya. Masa bercocok tanam ditandai dengan berkembangnya kemahiran mengasah alatalat batu dan pembuatan gerabah (benda pecah-belah dari tanah liat yang dibakar). Alat yang diasah antara lain kapak lonjong, beliung persegi, mata panah, gerabah, dan perhiasan dari batu dan kerang.
3) Masa Perundagian
Pada masa perundagian, manusia mulai mengenal teknologi pertukangan. Mereka telah mampu mengolah logam, terutama perunggu dan besi. Kemampuan mengolah logam hanya dapat dikerjakan oleh orang yang ahli (undagi). Oleh sebab itu, masa ini dikenal dengan masa perundagian. Masa perundagian merupakan masa perkembangan pesat dari berbagai kemahiran membuat alat. Pada masa ini, telah dikenal sistem perdagangan. Sistem ini berkembang pada awalnya untuk mendapatkan timah putih, bahan utama pembuatan alat-alat perunggu. Alat-alat dari perunggu yang dihasilkan pada masa ini ialah nekara, kapak, bejana, dan arca-arca. Alat-alat dari besi yang dihasilkan antara lain mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata tembilang, mata pedang, cangkul, tongkat. Kemahiran membuat gerabah dan manik-manik pun makin baik. Manik-manik sudah dibuat dari kaca.

Peta Dasar Indonesia


III. RINCIAN KEGIATAN
1. Bacalah materi pelajaran tentang kehidupan manusia pra aksara pada Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 35
2. Baca pula wacana di atas
3. Perhatikan peta dasar Indonesia
4. Sediakan kertas gambar, penggaris, pensil warna
5. Menyalin peta dasar Indonesia
6. Kerjakan pertanyaan di bawah ini

IV. PERTANYAAN/ SURUHAN
a. Suruhan
1. Salinlah peta dasar Indonesia di atas pada kertas gambar kalian
2. Lengkapilah tempat-tempat penemuan ala-alat yang digunakan pada masa aksara dengan memberi tanda:
Huruf A = Tempat penemuan sarkofagus
Huruf B = Tempat penemuan dolmen
Huruf C = Tempat penemuan bejana perunggu
Huruf D = Tempat penemuan peti kubur batu
Huruf E = Tempat penemuan Gerabah
Huruf F = Tempat penemuan waruga
3. Gambarlah pada kotak di bawah ini
Kotak A buatlah gambar kapak lonjong
Kotak B gambarlah kapak corong
Kotak C buatlah mata panah gerigi

Kotak A Kotak B Kotak C








b. Pertanyaan
1. Jelaskan kehidupan manusia pra aksara pada masa berburu dan meramu!
2. sebutkan peralatan yang digunakan pada masa berburu dan meramu
3. jelaskan perbedaan corak kehidupan manusia pra aksara pada masa food gathering dengan masa food producing
4. Jelaskan perbedaan kehidupan manusia pada masa bercocok tanam dengan masa perundagian
5. Sebutkan tempat-tempat ditemukanya sarkofagus
6. Dimanakah tempat ditemukannya gerabah peninggalan jaman pra aksara!
7. Jelaskan perbedaan cirri-ciri kapak lonjong dan kapak corong



Ungaran, 26 Agustus 2009
Mengetahui
Kepala SMP Negeri Satu Atap Lerep




Agus Panca Triputra, M.Pd.
NIP 196108241982011002
Guru mata pelajaran




Sumargono, S.Pd.
NIP 197102101998021004

LEMBAR KERJA SISWA 7
Kelas VII/SD 1/ KD1.2

MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA


I. TUJUAN
Setelah selesai mengerjakan lembar kerja ini, siwa dapat:
1. Menyebutkan jenis-jenis manusia Indonesia yang hidup pada masa Pra Aksara
2. Menjelaskan cirri-ciri manusia purba Indonesia
3. Menunjukkan daerah persebaran manusia purba di Indonesia

II. BAHAN/ALAT/SUMBER
a. Bahan :
1. Wacana
2. Peta Indonesia

Wacana

Manusia yang hidup pada masa praaksara biasa disebut manusia purba. Seperti apa manusia purba yang pernah hidup di Indonesia? Ternyata Indonesia merupakan tempat penting bagi perkembangan penyelidikan tentang manusia purba. Di Indonesia, banyak ditemukan berbagai fosil manusia purba. Jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah seperti berikut.
a. Meganthropus
Fosil jenis Meganthropus, yaitu Meganthropus Palaeojavanicus, ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Manusia purba tertua di Jawa ini diperkirakan hidup antara 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu. Diperkirakan perawakannya sudah tegap, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera. Mereka hidup dari makanan yang terutama berasal dari tumbuh-tumbuhan.
b. Pithecanthropus
Fosil Pithecanthropus paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus tidak setegap Meganthropus. Jenis-jenis Pithecanthropus di Indonesia antara lain Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus soloensis, dan Pithecanthropus erectus. Manusia purba yang diperkirakan hidup 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu ini berbadan tegak sekitar 165-180 cm. Mereka masih menyerupai kera dengan tulang tengkorak yang cukup tebal dan berbentuk lonjong. Pithecanthropus hidup berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka tinggal di padang terbuka dan hidup secara berkelompok.
c. Homo
Manusia jenis homo lebih sempurna dari kedua jenis manusia purba di atas. Manusia dengan tinggi badan antara 130-210 cm ini hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Jenisnya antara lain Homo Soloensis (manusia purba dari Solo), Homo Wajakensis (manusia purba dari Wajak), dan Homo Sapiens (manusia cerdas). Manusia purba jenis ini telah mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang untuk berburu. Mereka juga telah mampu memasak makanannya walau dengan cara sederhana.
• Pithecanthropus mojokertensis ditemukan pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur.
• Pithecanthropus erectus ditemukan pada tahun 1890 oleh Eugene Dubois di daerah Trinil, Lembah Sungai Bengawan Solo
• Homo wajakensis ditemukan oleh Van Reitschoten pada tahun 1889 dan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 di Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur.
• Homo soloensi ditemukan oleh Ter Haar dan Ir. Oppenorth pada tahun 1931-1934 di Desa Ngandong, di Lembah Sungai Bengawan Solo.

Peta Indonesia



b. Alat : Kertas Gambar,
c. Sumber : Atlas Global penerbit Pustaka Dua Surabaya halaman 4, Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 29

III. RINCIAN KEGIATAN
1. Bacalah materi tentang manusia Indonesia yang hidup pada masa pra aksara di Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 29
2. Baca pula wacana di atas
3. Cermati peta Indonesia di atas
4. Bentuklah kelompok diskusi yang beranggotakan 3-4 orang/siswa
5. Diskusikan dengan kelompokmu dengan pokok permasalahan “manusia Indonesia yang hidup pada masa Pra Aksara” dan salinlah peta Indonesia dengan memberi persebaran manusia Indonesia yang hidup pada masa pra aksara
6. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas
7. Kerjakan pertanyaan/suruhan di bawah ini


IV. PERTANYAAN/SURUHAN
1. Buatlah kesimpulan hasil diskusi mu
2. sebutkan jenis-jenis manusia Indonesia yang hidup pada masa pra aksara
3. Sebutkan ciri-cir manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus
4. Sebutkan ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus
5. Sebutkan jenis-jenis manusia purba Homo
6. Jelaskan perbedaan cirri-ciri manusia purba Homo
7. sebutkan daerah ditemukannya fosil Meganthropus Palaeojavanicus
8. sebutkan daerah ditemukannya fosil Pithecanthropus
9. sebutkan daerah ditemukannya fosil Homo




Ungaran, 28 Agustus 2009
Mengetahui
Kepala SMP Negeri Satu Atap Lerep




Agus Panca Triputra, M.Pd.
NIP 196108241982011002
Guru mata pelajaran




Sumargono, S.Pd.
NIP 197102101998021004

LEMBAR KERJA SISWA 8
Kelas VII/SD 1/ KD1.2

PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA


I. Pendahuluan
Walaupun Homo erectus dan Homo wajakensis pernah tinggal dan hidup di Indonesia, ada yang menduga bahwa keduanya bukan nenek moyang bangsa Indonesia. Kedua jenis manusia ini punah dari bumi Nusantara. Demikian pula, nasib Australomelanesid yang juga diragukan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Berdasarkan ciri-ciri fisik bangsa Indonesia, terutama yang tinggal di kawasan timur, kita jumpai pewarisan Australomelanesid, yaitu tinggi, berkulit agak gelap, hidung lebih mancung, dan berambut keriting. Ciri-ciri ini pun kadang-kadang muncul juga pada bangsa Indonesia yang tinggal di kawasan barat.

II. Bahan / alat/ sumber
a. Bahan :
1. Wacana
2. Peta Asia Tenggara
b. Alat : Kertas Gambar, penggaris, pensil warna
c. Sumber : Atlas Global penerbit Pustaka Dua Surabaya halaman 74, Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 45


Wacana

Ada beberapa dugaan asal usul bangsa Australomelanesid sebagai berikut. Pertama, keturunan langsung dari Homo wajakensis. Dugaan ini didasarkan atas pewarisan ciri-ciri fisik ragawi. Jadi, Australomelanesid adalah bangsa asli Nusantara. Kedua, keturunan Proto australoid yang berpindah dari sekitar Laut Tengah dan pernah tinggal di India sebelum hadirnya bangsa Dravida. Namun, sebagian dari mereka kemudian terdesak ke pegunungan menjadi kasta rendah dan sebagian lagi bergeser ke timur termasuk ke Nusantara. Bahkan, ada juga yang sampai Benua Australia. Persamaan ciri ragawi dan bahasa mendasari dugaan ini. Jadi, bangsa ini bukan asli Nusantara.
Dengan demikian, yang berhak ditunjuk sebagai nenek moyang bangsa Indonesia sebaiknya tidak hanya bangsa Melayu austronesia, tetapi juga bangsa Australomelanesid walaupun sumbangannya lebih kecil. Tidak diragukan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah bangsa Melayu austronesia. Perpindahan dan persebaran bangsa Melayu austronesia ke Indonesia tidak terjadi sekaligus, tetapi berlangsung secara bertahap. Tahap-tahap perpindahan dan persebarannya sebagai berikut.
a. Periode I
Periode I ini berlangsung sekitar 1500 SM dan sering disebut sebagai perpindahan bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua. Proto Melayu ini diduga berasal dari Yunan (Cina Selatan). Mereka pindah ke Indonesia melalui dua jalur sebagai berikut.
1) Jalur Selatan melalui Thailand–Selat Malaka–masuk ke Indonesia.
2) Jalur Timur melalui Vietnam–Taiwan–Filipina–masuk ke Indonesia dari arah utara.
Mereka datang dengan membawa kebudayaan Batu Baru (Neolitikum). Berdasarkan temuan persebaran kebudayaan neolitikum, bangsa Melayu austronesia atau Proto melayu telah memasuki Indonesia dan menyebar merata di seluruh bagian. Selanjutnya, ada yang berbaur dengan penduduk sebelumnya, yaitu Australomelanesid.
b. Periode II
Periode II berlangsung sekitar tahun 300 SM. Bangsa Melayu austronesia gelombang II ini sering disebut juga sebagai Deutero Melayu/ bangsa Melayu Muda. Mereka diduga berasal dari Dong Son (Vietnam). Dugaan tersebut didasarkan atas persamaan teknologi barang-barang yang mereka hasilkan, baik logam (perunggu dan besi) maupun gerabah. Barang-barang yang ditemukan di Indonesia digolongkan sebagai jenis budaya Bacson-Hoabinh yang berkembang dari kawasan Dong Son di Vietnam. Mereka datang dengan membawa kebudayaan logam sehingga Indonesia memasuki masa perundagian.









Peta Asia Tengara




III. Rincian kegiatan
1. Bacalah materi tentang persebaran nenek moyang bangsa Indonesia di Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 45
2. Baca pula wacana di atas
3. Cermati peta Asia Tenggara di atas
4. Bentuklah kelompok diskusi yang beranggotakan 3-4 orang/siswa
5. Diskusikan dengan kelompokmu dengan pokok permasalahan “persebaran nenek moyang bangsa Indonesia” dan salinlah peta Asia Tenggara dan berilah alur persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
6. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas
7. Kerjakan pertanyaan/suruhan di bawah ini

IV. Pertanyaan / suruhan
1. Buatlah kesimpulan hasil diskusimu!
2. Darimanakah asal usul nenek moyang bangsa Indonesia?
3. Sebutkan bangsa – bangsa yang menjadi nenek moyang bangsa indonesia!
4. Dari keturunan bangsa apa yang mendiami indonesia Timur?
5. Dari keturunan bangsa apa yang mendiami Indonesia Timur?
6. Jelaskan Perpindahan dan persebaran bangsa Melayu austronesia ke Indonesia pada periode I
7. Jelaskan Perpindahan dan persebaran bangsa Melayu austronesia ke Indonesia pada periode II



Ungaran, 8 September 2009
Mengetahui
Kepala SMP Negeri Satu Atap Lerep




Agus Panca Triputra, M.Pd.
NIP 196108241982011002
Guru mata pelajaran




Sumargono, S.Pd.
NIP 197102101998021004

PROSES TERBENTUKNYA MUKA BUMI

LEMBAR KERJA SISWA 1
KELAS VII/SD 1/KD1.1
PROSES TERBENTUKNYA MUKA BUMI


I. PENDAHULUAN

Apabila bagian benua dipotret dari dekat, akan tampak bahwa permukaan benua tidak rata. Itulah kenyataannya, bahwa muka bumi tidak rata seperti pada peta. Di permukaan bumi, ada bagian yang menonjol ke atas, ada pula bagian yang cekung ke bawah. Bagian yang menonjol ke atas dapat berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi, bukit, dan seterusnya. Bagian yang cekung dapat berupa ngarai, lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya.


II. BAHAN/ALAT/SUMBER
a. Bahan :
1. Wacana
2. Gambar lapisan-lapisan bumi
b. Alat : penggaris, pensil warna
c. Sumber : Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 6

Wacana
Bumi yang bulat mempunyai susunan mirip telur. Kuning telur mewakili inti Bumi (core), putih telur mewakili selubung Bumi (mantle), dan cangkangnya mewakili kerak bumi (crust). Kerak ini berkembang pada masa arkeozoikum. Ketebalan kerak Bumi yang kita tinggali ini hanya 30–80 km. Di dasar samudra kerak Bumi lebih tipis lagi, yaitu antara 5–7 km. Tebal lapisan selubung Bumi yang berada di bawah kerak bumi mencapai kedalaman sampai 2.900 km. Selubung dibagi dua, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas bersifat lembek, sangat panas, dan dapat mengalir keluar. Selubung di lapisan bawah lebih padat dan tegar karena tekanan di dalam Bumi yang besar. Bagian inti yang berupa material nikel besi bersifat cair dan sangat panas di lapisan luar. Suhu yang sangat panas (di atas 3.000°C) dan tekanan yang kuat membuat inti Bumi selalu bergolak. Pergolakan ini menimbulkan tenaga yang maha dahsyat sehingga menekan batuan cair pada saat selubung terdesak keluar ke permukaan Bumi dan akhirnya membentuk muka Bumi. Tenaga yang berasal dari dalam Bumi inilah yang disebut tenaga endogen. Sementara tenaga endogen bekerja, muka Bumi yang telah terbentuk akan diubah oleh tenaga dari luar Bumi yang disebut tenaga eksogen. Inilah dua tenaga yang memegang peranan di wajah Bumi. Berikut dijelaskan tentang kedua tenaga tersebut membentuk wajah Bumi dan bentang alam yang dihasilkannya

Perhatikanlah gambar lapisan bumi berikut ini.

Keterangan:
Lapisan Inti : cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).
Lapisan Astenosfer : merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima).
Lapisan Litosfer : merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.
Kerak Bumi : padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral ilicium dan Aluminium (disebutjuga lapisan Sial).


III. RINCIAN KEGIATAN

1. Bacalah materi tentang proses terbentuknya muka bumi pada Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 6
2. Bacalah wacana di atas
3. Perhatikan gambar lapisan-lapisan bumi
4. Bentuklah kelompok diskusi beranggotakan 3-4 orang
5. Diskusikan lapisan-lapisan bumi
6. Presentasikan hasil diskusimu ke depan kelas
7. Kerjakan pertanyaan dan suruhan di bawah ini

IV. PERTANYAAN / SURUHAN
a. Suruhan
1. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusimu
2. Salin dan Lengkapilah gambar irisan melintang bumi di bawah ini dengan cara memberi nama lapisan dan ciri-cirinya

b. Pertanyaan
1. Jelaskan perbedan tenaga endogen dan tenaga eksogen!
2. Sebutkan lapisan-lapisan bumi!
3. Bagaimanakah proses terbentuknya muka bumi!
4. Sebutkan ciri-ciri lapisan astenosfer!
5. Jelaskan perbedaan lapisan litosfer dengan kerak bumi!




Ungaran, 21 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMP Negeri Satu Atap Lerep




Agus Panca Triputra, M.Pd.
NIP 196108241982011002
Guru mata pelajaran




Sumargono, S.Pd.
NIP 197102101998021004


LEMBAR KERJA SISWA 2
KELASVII/ SD1./ KD1.1
LIPATAN

I. Pendahuluan
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal. Gerakangerakan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik. Bentuk baru yang termasuk dalam struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan.

II. Bahan / Alat / Sumber
1. Bahan :
a. Wacana
b. Gambar berbagai bentuk Lipatan
2. Alat : Penggaris, kertas gambar
3. Sumber : Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 9

Wacana
Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga permukaan
bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (antiklinal), sedangkan yang melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis-jenis lipatan sebagai berikut.
a) Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
b) Lipatan miring (asymmetrical fold), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama.
c) Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensial saja yang bekerja.
d) Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah.
e) Sesar sungkup (overthrust), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi.

Gambar Bentuk Lipatan




III. Rincian Kegiatan
.
1. Bacalah materi tentang lipatan pada Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 9
2. Baca pula wacana di atas
3. Perhatikan gambar bentuk-bentuk lipatan
4. Bentuklah kelompok diskusi yang beranggotakan 4-5 orang
5. Diskusikan tentang bentuk-bentuk lipatan dan lengkapi gambar bentuk lipatan dengan nama yang sesuai
6. Kerjakan pertanyaan di bawah ini


IV. Pertanyaan /suruhan
1. Buatlah kesimpulan hasil diskusimu
2. Kerjakan soal di bawah ini
1) Jelaskan pengertian tentang tektonisme!
2) Bagaimanakah proses terbentuknya lipatan!
3) Jelaskan perbedaan antiklinal dengan sinklinal
4) Jelaskan perbedaan lipatan tegak dengan lipatan miring!
5) Jelaskan pengertian lipatan rebah!
6) Jelaskan pengertian lipatan sungkup!
7) Gambarkan bentuk lipatan menutup!



Ungaran, 21 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMP Negeri Satu Atap Lerep




Agus Panca Triputra, M.Pd.
NIP 196108241982011002
Guru mata pelajaran




Sumargono, S.Pd.
NIP 197102101998021004

LEMBAR KERJA SISWA 3
KELAS VII/SD 1/ KD 1.1
PATAHAN

I. Tujuan
Setelah mengerjakan lembar kerja siswa ini di harapkan siswa dapat:
1. Proses terjadinya patahan
2. Menggambarkan bentuk-bentuk patahan
3. Menjelaskan jenis-jenis patahan
II. Bahan / Alat / Sumber
1. Bahan :
a. Wacana
b. Gambar bentuk-bentuk patahan
2. Alat : penggaris, kertas gambar, pensil berwarna
3. Sumber : Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 10

Wacana
Tekanan dalam Bumi menyebabkan patahan jika bekerja pada lapisan batuan yang tidak elastis atau keras. Akibatnya, kerak Bumi retak kemudian patah. Di patahan ini ada bagian yang turun disebut graben (slenk). Contohnya graben Semangko di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, Sumatra. Kadang graben sangat dalam yang disebut ngarai. Contohnya Ngarai Sianok di Sumatra Barat. Jika graben itu terisi air dan menggenang akan menciptakan sebuah danau. Misalnya, Danau Toba di Sumatra Utara dan Danau Tempe di Sulawesi Selatan. Sementara itu, lapisan tanah yang terangkat disebut horst yang menghasilkan kenampakan sebuah plato (dataran tinggi). Contohnya Plato Dieng di Jawa Tengah dan Plato Wonosari di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yang relatif cepat, baik secara vertikal maupun horizontal. Jenis-jenis patahan sebagai berikut.
a) Tanah naik (horst) , yaitu dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
b) Tanah turun (graben/slenk), yaitu kenampakan dataran yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
c) Sesar, yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergeser. Sesar ini dibagi menjadi dua, yaitu dekstral dan sinistral. Dekstral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kanan. Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kiri.
d) Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah, ada yang naik dan ada yang turun dan ada pula yang berbentuk miring sehingga terbentuk komplek pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok lithosfera.




Gambar bentuk-bentuk patahan
Gambar 1 Gambar 2






Gambar 3 Gambar 4







III. Rincian Kegiatan
1. Bacalah wacana di atas
2. Baca pula materi tentang patahan pada Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 10
3. Perhatikan gambar bentuk-bentuk patahan di atas
4. Sediakan kertas gambar, penggaris, pensil berwarna
5. Salinlah gambar bentuk-bentuk patahan diatas dan lengkapilah dengan memberi arah tekanan pada lapisan kulit bumi yang menyebabkan terjadinya patahan
6. Kerjakanlah pertanyaan di bawah ini

IV. Pertanyaan /suruhan
1. Bagimanakah proses terjadinya patahan!
2. Jelaskan perbedaan horst dan slenk!
3. Jelaskan perbedaan patahan tanah naik dengan tanah turun?
4. Jelaskan perbedaan sinistral dan dekstral pada patahan sesar?
5. Bagaimanakah proses terjadinya blok mountain?
6. Gambar 1 menunjukkan patahan ....
7. Gambar 2 menunjukkan patahan ....
8. Gambar 3 menunjukkan patahan ....
9. Gambar 4 menunjukkan patahan ....




Ungaran, 22 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMP Negeri Satu Atap Lerep




Agus Panca Triputra, M.Pd.
NIP 196108241982011002
Guru mata pelajaran




Sumargono, S.Pd.
NIP 197102101998021004

LEMBAR KERJA SISWA 4
KELAS VII / SD 1 / KD 1.1
INTRUSI MAGMA


I. TUJUAN
Setelah selesai mengerjakan lembar kerja ini, siswa dapat:
1. Menjelaskan proses intrusi magma
2. Menyebutkan bentuk-bentuk intrusi magma

II. BAHAN/ALAT/SUMBER
1. Sumber :
a. Wacana
b. Gambar bentuk-bentuk intrusi magma
2. Alat : kertas gambar, penggaris, pensil warna
3. Sumber : Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 11

Wacana
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfera yang bergerak ke lapisan yang lebih atas atau keluar ke permukaan bumi (dalam arti luas).
Intrusi magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan litosfera, memotong atau menyisip litosfer
dan tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga plutonisme.
Bentuk-bentuk intrusi magma sebagai berikut.
a) Batholit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari dapur magma, terjadi karena penurunan suhu yang lambat.
b) Lakolit, yaitu magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga cembung, sedangkan alasnya rata.
c) Sill, yaitu lapisan magma tipis yang menyusup di antara lapisan batuan di atas, datar di bagian atasnya.
d) Gang, yaitu batuan dari intrusi magma yangmemotong lapisan batuan yang berbentuk pipih atau lempeng.
e) Apofisa, yaitu cabang dari irupsi korok (gang).
f) Diatrema, yaitu batuan yang mengisi pipa letusan.

Bentuk-bentuk intrusi magma


III. RINCIAN KEGIATAN
1. Bacalah materi tentang vulkanisme pada Buku Khasanah IPS Kelas VII karangan Sardiman AM dkk. Penerbit Tiga Serangkai , halaman 11
2. Baca pula wacana di atas
3. Perhatikan gambar intrusi magma
4. Bentuklah kelompok diskusi beranggotakan 3-4 orang
5. Berdiskusi dengan pokok permasalahan “ bagaimanakah proses terjadinya intrusi magma”
6. Mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas
7. Kerjakanlah pertanyaan di bawah ini

IV. PERTANYAAN/SURUHAN
1. Buatlah kesimpulan hasil diskusi
2. Salinlah gambar bentuk-bentuk intrusi magma ke dalam kertas gambar, kemudian berilah keterangan
3. Jelaskan pengertian batolit!
4. Jelaskan pengertian lakolit!
5. Jelaskan perbedaan sill dan gang!
6. Jelaskan pengertian diatrema!


Ungaran, 24 Juli 2009
Mengetahui
Kepala SMP Negeri Satu Atap Lerep




Agus Panca Triputra, M.Pd.
NIP 196108241982011002
Guru mata pelajaran




Sumargono, S.Pd.
NIP 197102101998021004